Pages

Wednesday 31 August 2016

Atlantis yang hilang kembali pulang?

  Siapa sih yang tidak tahu Atlantis? , hampir semua orang tentunya tahu Atlantis ya? Atlantis sering disebut-sebut sebagai surganya dunia pada zamannya. Atlantis merupakan sebuah benua yang sangat menarik, sampai-sampai banyak film-film, buku-buku, dan cerita anak yang mengambil tema tentang benua atlantis.

Atlantis yang hilang kini kembali pulang, benua Atlantis pertama kali dinyatakan hilang oleh filosofis Yunani yang bernama Plato, dia menyebutnya bahwa Atlantis adalah benua yang hilang. Kala itu tahun 370SM, dia menceritakan sebuah benua yang besar dengan kota-kota yang indah, pemerintahan dan sumber daya yang makmur, serta kemajuan teknologinya yang tinggi. Namun dia mengatakan bahwa ini seperti negeri khayalan yang musnah ditelan bencana.
Diungkapkan, bahwa Atlantis itu telah tenggelam ke dasar laut, karena bencana yang besar akibat kesombongan-kesombongan rakyatnya dan hilang selamanya. Legenda mengenai Atlantis terus diperbincangkan oreang-orang dari ribuan tahun yang lalu hingga saat ini, bahkan sekarang keberadaan Atlantis dipertanyakan, apakah Atlantis itu benar-benar ada?, atau hanya sekedar Legenda semata?
Spekulasi mengenai apakah atlantis hanya sebuah legenda akhirnya mengundang rasa keingintahuan semua orang, diantaranya:
1.     Atlantis Foundation
“Atlantis Foundation” (Yayasan Atlantis”) di AS, yang didirikan oleh para ahli dari berbagai disiplin ilmu, di antaranya ahli geologi, antropologi dan arkeologi dalam beberapa tahun terakhir ini berusaha mengumpulkan bukti-bukti tentang keberadaan benua yang hilang itu. dalam penelitiannya mereka menemukan sebuah peta kuno dari perpustakaan milik Raja Henry, yang memerintah tahun 1500-an oleh Prof. Charles Hopgood, dari Universitas Hamshire, Inggris, lebih meyakinkan keberadaan benua yang hilang itu. Dalam peta yang terbuat dari kulit domba, tergambarkan benua Atlantis diapit oleh benua Amerika dan Afrika. Dalam peta itu juga digambarkan, banyak armada yang keluar dari Atlantis berlayar ke pulau-pulau di sekelilingnya.
Sementara itu bukti-bukti di daerah Barat, terkonsentrasi di Amerika Selatan. Dari beberapa temuan di daerah itu, di antaranya terdapat di seputar Danau Titicaca dan Danau Poopo. Bahkan di sini ditemukan sebuah peta kuno lainnya, yang dibuat oleh Huaman Poa, pada abad ke V, seorang bangsawan bangsa Inca, yang menggambarkan posisi benua Atlantis di antara benua Amerika dan daratan Eropa. , serta garis-garis penyebaran penduduk Atlantis pada kedua benua itu.
Di Barat, ada catatan yang mengindikasikan bahwa bangsa Atlantis itu sebenarnya adalah bangsa Aztec dan Inca. Dari segi bahasa, antara suku Inca dan Aztec ada kesamaan ucapan. Misalnya “tomato” pada bahasa Inca sama dengan “tamatl” pada bahasa Aztec yang artinya tomat. Begitu juga “chokolatl” pada bahasa Aztec, sama dengan “chocolate” pada bahasa Inca.
Bukti fisik di Afrika, hingga saat ini memang sangat sedikit sekali. Sehingga ada kesan, orang-orang Atlantis tidak memilih benua hitam itu untuk dijadikan tempat tinggal mereka setelah tanah mereka karam ditelan bencana. Allen mengungkapkan, bila di wilayah Timur, sosok bangsa Atlantis itu tidak jelas. Ke mana sisa-sisa ras mereka, apakah ras Mesir dan India, merupakan hasil persilangan ras mereka?
2.     Plato
 Plato menulis dua buah catatan yang berkaitan dengan Atlantis yakni, Timaeus dan Critias, dalam catatannya tersebut, Plato menuliskan bahwa Atlantis ini terhampar "di seberang pilar-pilar Herkules", dan memiliki angkatan laut yang telah menaklukkan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis kemudian tenggelam ke dalam samudra "hanya dalam waktu satu hari satu malam".
Dikutip dari catatan Timaeus yang ditulis Plato, "Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam".
Sedangkan dalam Critias, dia berpendapat , dewa Helenik membagi wilayah untuk setiap dewa; Poseidon mewarisi wilayah pulau Atlantis. Pulau ini lebih besar daripada Libya kuno dan Asia Kecil yang disatukan, tetapi akan tenggelam karena gempa bumi dan menjadi sejumlah lumpur yang tak dapat dilewati, menghalangi perjalanan menyeberang samudra. Bangsa Mesir pernah mendeskripsikan Atlantis ini sebagai pulau yang terletak kira-kira 700 kilometer, kebanyakan terdiri dari pegunungan di wilayah Utara dan sepanjang pantai, dan melingkupi padang rumput berbentuk bujur di Selatan "terbentang dalam satu arah tiga ribu stadia (sekitar 600 km), tetapi di tengah sekitar dua ribu stadia (400 km).
3.     Dhani Irwanto
 Mengumpulkan sedikitnya 60 bukti tentang kota legenda itu di Laut Jawa. Kajiannya yang telah dibukukan itu dibuat berdasarkan petunjuk tulisan Plato, filsuf Yunani, yang juga mencatat keberadaan Atlantis secara rinci pada 360 tahun sebelum Masehi. Bukti tersebut, antara lain, ditemukan di Pulau Bawean yang, dinilai Dhani, merupakan perwujudan lain dari Atlantis.
Bukti yang pertama ditelusuri, kata Dhani, yakni dataran dan saluran. Luas dataran Atlantis pada 11.600 tahun lebih silam itu adalah 555 x 375 kilometer persegi. Berbentuk seperti selongsong peluru, ada pegunungan di bagian utara Atlantis serta laut di bagian selatan. “Lokasinya yang cocok dengan kondisi sekarang itu di wilayah Kalimantan Tengah,” ujarnya. Atlantis disebutkan Plato punya empat saluran air utama yang mengelilingi dataran. Kemudian ada saluran terusan untuk transportasi sehingga antarsungai terhubung serta saluran irigasi pasang-surut. “Pulau Bawean dekat dengan lokasi hipotesis saya. Jarak antara lokasi dan Pulau Bawean adalah 150 kilometer. Di Pulau Bawean juga ditemukan batu merah, hitam, dan putih, seperti cerita Plato,” ujar Dhani kembali.
 Teori baru soal keberadaan Atlantis di Laut Jawa itu, kata Dhani, setelah ia membaca buku Arysio Santos tentang Atlantis yang berada di Indonesia. Ia sendiri mengaku belum membuktikan langsung keberadaan langsung Atlantis di bawah Laut Jawa itu karena kondisi lautnya yang cukup ganas. Jika benar Atlantis ada di sekitar Pulau Bawean, kata Dhani, temuan tersebut menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia merupakan negara yang besar dan maju.
4.     Profesor Arysio Nunes dos Santos
 Profesor Arysio Santos yang menyimpulkan bahwa setelah melakukan penelitian selama 30 tahun terakhir, dirinya meyakini benua Atlantis yang hilang tersebut adalah Indonesia. “Profesor Santos memperoleh keyakinan setelah melakukan penelitian kalau Indonesia adalah Atlantis yang hilang,” Karya Santos yang kemudian dibukukan dengan judul "Atlantis, The Lost Continent Finally Found" didukung dengan sejumlah fakta yang memang mendekatkan Indonesia dengan Atlantis. 

Menurut Santos, pulau-pulau di Indonesia yang mencapai ribuan itu merupakan puncak-puncak gunung dan dataran-dataran tinggi benua Atlantis yang dulu tenggelam. Satu hal yang ditekankan Santos adalah banyak peneliti selama ini terkecoh dengan nama Atlantis. Mereka melihat kedekatan nama Atlantis dengan Samudera Atlantik yang terletak di antara Eropa, Amerika dan Afrika. Padahal pada masa kuno hingga era Christoper Columbus atau sebelum ditemukannya Benua Amerika, Samudera Atlantik yang dimaksud adalah terusan Samudra Pasifik dan Hindia
 Nah, semakin jelas bukan bahwa atlantis itu adalah Indonesia, tapi kenapa dunia barat tidak mengaitkan atlantis dengan Indonesia, padahal sudah ada bukti-bukti yang cocok dengan keberadaan atlantis di Indonesia.
 Menurut Santos, mereka enggan mengakui Indonesia sebagai atlantis karena hal itu akan mengubah catatan sejarah tentang siapa penemu peradaban, yakni bangsa Eropa. dengan begitu teroi bahwa penemu peradaban adalah bangsa Eropa akan hancur. 

Maka dari itu kita harus bangga terhadap bangsa kita dan jangan berpuas diri tentang munculnya pendapat-pendapat ini, harusnya kita belajar lebih giat lagi dan menjadikan ini sebagai motivati kiat untuk benar-benar membuktikan bahwa negara kita adalah "Atlantis".

No comments:
Write komentar

Recommended Posts × +